Mendorong Partisipasi Aktif Warga dalam Monitoring Pendidikan Daerah
Mendorong Partisipasi Aktif Warga dalam Monitoring Pendidikan Daerah
Partisipasi aktif warga dalam monitoring pendidikan daerah merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk turut serta dalam mengawasi dan memastikan bahwa pendidikan yang diberikan di daerah kita sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Menurut pakar pendidikan, Prof. Anies Baswedan, “Partisipasi aktif warga dalam monitoring pendidikan dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di lapangan dan menemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan.”
Namun, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya peran mereka dalam monitoring pendidikan daerah. Banyak yang masih beranggapan bahwa itu adalah tanggung jawab pemerintah semata. Padahal, sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak John Dewey, seorang filsuf pendidikan, “Pendidikan bukanlah urusan pemerintah semata, namun juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.”
Untuk itu, perlu adanya upaya untuk mendorong partisipasi aktif warga dalam monitoring pendidikan daerah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat tentang pentingnya monitoring pendidikan dan bagaimana caranya untuk melakukannya.
Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan ruang dan kesempatan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam monitoring pendidikan. Misalnya dengan membentuk komite pendidikan di setiap desa atau kelurahan yang terdiri dari tokoh masyarakat, orangtua siswa, guru, dan pihak sekolah.
Dengan adanya partisipasi aktif warga dalam monitoring pendidikan daerah, diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Arief Rachman, “Pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Maka dari itu, mari kita bersama-sama mendorong partisipasi aktif warga dalam monitoring pendidikan daerah.”